Dalam cerita fiktif ini, saya awali dengan dikisahkan dua anak yang terlahir kembar, sebagai kakak bernama Ayinda dan Adiknya bernama Ayunda. Keduanya anak kandung dari pasangan suami isteri, Prapto dan Indria. Sebuah bahtera rumahtangga yang cukup sederhana, Prapto dan Indria tinggal di rumah yang terletak dipedesaan. Sebagai seorang kepala rumahtangga, Prapto bekerja sebagai buruh tani, sedangkan Indria selain menjadi ibu rumahtangga, untuk sekedar membantu menambah penghasilan suami tercintanya ia membuka warung kecil di depan rumah.
Sekian lamanya waktu terus berjalan, Ayinda dan Ayunda kini sudah beranjak dewasa dan sudah menyelesaikan masa-masa sekolah, mulai TK, SD, SMP, hingga SMA.
Sore hari disebuah ruang keluarga, Ayinda dan Ayunda terlihat sedang menonton Tv. Sementara, Prapto sedang berada di depan rumah bersama Indria sembari menjaga warung kecil.
Ayunda : Kakak mau bekerja, Ayu masih belum ada panggilan dari perusahaan. Padahal surat lamaran kerja sudah banyak yang di kirim ke perusahaan.
Ayinda : Ayu sabar. Semisal Ayu gak di panggil oleh perusahaan, mending Ayu bantuin ibu di rumah, atau Ayu kembangin saja tuh bisnis online yang jualan kosmetik, Kakak lihat Ayu cukup bagus tuh cara orderin jualan kosmetik via online.
Ayunda : Iya sih kak, tapi.......
Ayinda : Tapi Ayu pengennya bareng terus sama Ayi gitu ya?
Rupa-rupanya perbincangan Ayinda dan Ayunda itu terdengar oleh kedua orangtuanya.
Indria : Tuh Pak, si kembar rapatnya terlalu khusyu.
Prapto : Biarkan saja Bu. Kita sudah dengar apa kemauan anak kita. Nanti malam juga Bapak pengen ngobrol sama Ayi dan Ayu, Ibu juga dampingi ya, agar si Ayu pun diberi perhatian khusus sama Ibu.
Indria : Baik, Pak.
Beberapa lama kemudian, terdengar suara Adzan Maghrib tiba, selesainya kumandang Adzan, dirumah keluarga Prapto, mereka terlihat sibuk berwudlu. Merekapun melaksanakan ibadah sholat Magrib. Kemudian, selesai itu mereka pun makan malam bersama di ruang dapur.
Prapto : Bapak sudah selesai makan. Nanti kalau sudah selesai makan, Bapak tunggu di ruang tamu ya. Bapak dan Ibu mau ngobrol sama Ayi dan Ayu.
Indria : Gak nambah Pak, makannya?
Prapto : Cukup Bu. Alhamdulillah sudah kenyang.
Ayunda : Kak Ayi tuh lihat makannya banyak.
Ayinda : Ayi tuh, masa nasinya sedikit malah lauknya yang banyak.
Indria : Sudah.... sudah.... gak boleh gitu. Biarin Ayu habisin lauknya juga. Ayi juga biarin nasinya dihabisin juga. Yang penting Bapak dan Ibu sudah senang melihat Ayu dan Ayi nafsu makan.
Ayinda : Masakan Ibu memang mantap.
Ayunda : Tuh, Ayi ada maunya tuh puji Bu.
Ayinda : Apaan sih Kak.
Indria : Sudah.... sudah...., mending makannya diabisin dulu ya. Ibu sudah kenyang nih. Ayu nanti kalau sudah selesai, cuci piring ya. Ibu mau bikinin kopi buat Bapak.
Ayunda : Oke, Ibuku cantik.
*****BERSAMBUNG*****
SAPTA NATA MULIA JAYA1. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Melayani, Melindungi, Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi, Nepotisme, Transparan, Akuntabel, Profesional dan Demokratis.2. Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama, Kepercayaan, Pemahaman dan Pengamalan Agama, serta Kerukunan Hidup antar Umat Beragama dan Budaya dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika.3. Terpenuhi Kebutuhan Sandang, Pangan dan Papan, dalam jumlah serta Kualitas yang Memadai dan Merata.4. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat yang layak sebagai upaya Penanggulangan Kemiskinan melalui Peningkatan Sumber Daya Sehingga mampu Berdikari.5. Meningkatkan Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan Pertumbuhan Ekonomi.6. Peningkatan Pelaksanaan Pembangunan di segala bidang sehingga terpenuhinya Kebutuhan Masyarakat secara Adil dan Merata.7. Mewujudkan Indramayu sebagai Daerah yang Unggul dan Memiliki Daya Saing melalui Kemandirian Ekonomi berbasis Sumber Daya Alam dan Pengembangan Industri Pertanian, Perikanan dan Migas.#indramayubaru #indramayubermatabat #indramayubutuhpemimpinbukanpenguasa
