Friday, 12 October 2018

Menari untuk diam. Oleh : Baebudin.

Jingga, aku kadang terdendam untuk cara membalas dan aku mampuh berada di atas ketinggian, tapi Jinggalah di atas sana. Tak bisakah kau menggantikan aku yang masih di bawah Jingga. Emosi rasa tak bisa mampuh bila saja Jingga menerkaku. Pergilah kau Jingga.

Siluet, indahkan saja tapi kau hanya disatu ruang saja, bila terang kau itu tak ada, dan satu kalimat hanya untuk mu, jangan kau ada bila terang, pastilah tiada.

Titik yang mampuh membendung dari jutaan koma. Dan, koma pun tak akan berguna bila tiada titik. Tak bisakah kau seperti titik? Seberapa hebatkah kau, titiklah yang mampuh. Sungguh, aku tak memiliki kemampuan melihat jutaan koma yang tak bisa melihat titik.

Ini bukan ada untuk selalu ada dan berusaha ada selalu, kapan waktunya pun tiada.

No comments:

Post a Comment