Sunday 12 March 2017

Menolong Orang Tapi Waspada

Saat kuberhentikan sepeda motor di pinggir jalan tepat di samping pintu depan gerbang masjid yang ada di salah satu kota Indramayu, kemudian beberapa menit saat itu aku tiba-tibs dihampiri oleh seorang laki-laki yang belum pernah aku kenal.

Dia meminta tolong untuk diantar ke tempat pemberhentian sementara mobil elf karena ada berkas miliknya yang disimpan pada map tertinggal di mobil elf yang ditumpanginya.

Dia bilang berkas tersebut tertinggal karena saat dia berada di dalam mobil elf, dia tertidur dan saat berhenti dia lupa dengan berkas yang di simpan pada map.

Sesaat itu juga aku ada sedikit menaruh curiga dengannya karena aku curiga dia itu ada keniatan untuk bertinda yang merugikanku, namun rasa curiga itu aku tepis dan aku bersedia untuk mengantarnya.

"Nanti saya bayar, mas ojeg dan anterin saya ke tempat pemberhentian mobil elf," katanya.

"Ya sudah silahkan. Saya antar," jawabku.

Dia naik dibojeng ke motorku kemudian saat ku antar dia ke tempat tujuan. Setelah dia tahu mobil elf yang dia maksudkan kemudian ku hampiri mobil tersebut yang sedang berhenti dan ku parkir sepeda motor saya tepat di depan mobil elf tersebut.

Saat kita berdua mencari supir elf tersebut yang memang tidak ada didalam mobil, kemudian beberapa menit saat itu juga supir elf tersebut ternyata sedang berada di warung makan yang berada di seberang jalan dari mobil elf yang sedang di parkir dengan keadaan kosong penumpang.

"Mas, itu map sudah saya kasihkan ke security KUA. Tadi saya cari-cari mas tidak ketemu," kata supir mobil elf.

"Oh iya mas terimakasih. Tadi saya sholat dulu ke masjid. Ya sudah mas, terimakasih ya mas," balas dia ke supir itu.

Kemudian aku antar lagi di ke kantor KUA. Dalam perjalan menuju ke kantor KUA, kemudian aku tanya ke dia kalau berkas miliknya itu berkas apanya. Dan dia jawab, berkas itu untuk dia mengurus perceraian. Sesaat itu juga aku langsung diam dan tidak berani untuk bertanya lagi ke dia.

Sesampai di depan gerbang kantor KUA dan ku berhentikan sepeda motorku kemudian dia turun, sementara aku masih diatas sepeda motor.

Sembari dia mengeluarkan uang dari kantong celananya kemudian dia memberikan uang ke aku dan dia mengucapkan kata terimakasih.

"Sama-sama mas, ok aku mau lanjutin perjalanan dulu ya," kataku ke dia.

"Mas ini uang upah antar, uang ojeg tadi. Kan saya tadi minta tolong anterin, saya ini ngojeg ke mas. Tolong uang ini diterima mas," balas dia.

"Tidak usah mas, biarin. Ok ya mas, aku pergi dulu," jawabku lagi ke dia.

"O ya sudah, terimakasih ya mas," ucap dia sembari menatap mataku.

Setelah itu aku beranjak pergi dan melanjutkan lagi perjalananku ke tempat tujuanku.

No comments:

Post a Comment