Wednesday 15 March 2017

Tim Gerakan Peduli Indramayu kunjungi Ibu Casem


Musim panen bagi Ma Casem yang biasa di panggil Ma Weh oleh tetangganya adalah karuniah dan sesuai dengan penjabaran sila kelima dari Pancasila."Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".
Bukan berarti Ma Weh memiliki sawah yang luas, bukan juga Ma Weh menjadi buruh derep. Namun dengan kondisi fisik yang perlu di musiumkan dan kebutuhan hidup yang harus di pertanggung jawabkan, walau Pemerintah sendiri berjanji dalam tatanan Perundang-undangan yang bersifat Dasar "Fakir Miskin dan Anak Terlantar Dipelihara Negara"
Ma Weh harus bangun pagi untuk bisa mencari sisa-sisa bekas gebodan wong derep. Bahasa Kerene ngeprek alias Remi.
Di rumahnya tampak jelas Nenek kita harus bisa mandiri dalam mengarungi kehidupan, walau rumah itu bantuan dari Pemerintah program Rutilahu.
Potret kehidupan seperti Ma Weh masih banyak di sekitar kita dan bukan tugas Pemerintah saja, bukan tugas pamong Desa saja, bukan juga tugas si kaya saja. Namun ini masalah kita bersama yang menyangkut harkat dan martabat kita sebagai manusia.
Dan tentunya tugas kita juga.
#GPI/491/15/03/2017

Sumber info dari :
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1802157970107324&set=pcb.1802165670106554&type=3&theater


No comments:

Post a Comment