Tuesday, 7 March 2017

Dinia Part 2

Mentari pagi menyinari di tanggal 31 Desember 1984 saat itu dihari rabu penuh riang dan gembira bagi seorang Jaka. Entah apa yang menjadikan Jaka begitu berbeda dengan hari-hari sebelumnya.

Jaka : Syifa, pertama kali aku melihat wajahmu saat itu kau sedang sakit dengan suara batukmu. Dengan tubuh sakit saat itu kau menerima kedatanganku. Biarlah aku menyimpan rasa ini hingga pada waktunya kau pun akan tahu dan memahami bahwa aku sangat mencintaimu. Syifa...., semoga kau lekas sembuh.

Jaka kemudian beranjak ke kamar mandi setelah selesai semua persiapan untuk beraktifitas kremudian Jaka pergi dari rumah dan menuju ke rumah Syifa untuk mengantar Syifa ke rumah sakit.

Dirumah Syifa.

Jaka : Dinia, nanti setelah pulang dari sekolah kalau cari ibu ke rumah sakit saja ya. Karena ibu sekarang mau saya ajak ke rumah sakit. Bagaimana?

Dinia : Iya om. Ya sudah om, saya  berangkat ke sekolah dulu ya om. Ibu, saya berangkat dulu.

Dinia kemudian mencium tangan Syifa dan Jaka, setelah itu pergi ke sekolah.

Jaka : Maaf Syifa, apakah kita bisa sekarang pergi ke rumah sakit?

Syifa : Sebelumnya, saya ucapkan banyak terimakasih ke kamu, karena kamu sudah berbuat baik terhadap kesehatanku. Tapi, kebaikanmu ini apakah ada keniatan yang lain selain hanya menolong saya saja?

Jaka : Tidak ada, Syifa. Kenapa kamu tanya seperti itu?

Syifa : Sebaiknya kamu dari awal bilang saja ke saya, apa dibalik semua kebaikanmu. Karena kita yang baru awal bertemu kamu sudah berbuat baik dan memperhatikan kondisi kesehatanku.

Jaka : Sebaiknya nanti saja kita bicarakan hal seperti ini. Lebih baik kita ke rumah sakit saja dan kamu periksa kesehatanmu. Biar bagaimanapun juga kamu harus bisa disembuhkan dari sakit yang di derita. Lebih baik di obati dan jangan sampai sakitnya berlarut-larut. Yang terpenting kamu sembuh dulu. Kamu jangan mikir yang lain-lain. Mari sekarang kita ke rumah sakit.

Syifa : Terimakasih Jaka.

Dan mereka berdua meninggalkan rumah kemudian menuju ke rumah sakit.

Di ruang rumah sakit, Syifa di periksa oleh Dokter.

Dokter : Ibu ini sakit Bronkritis. Sudah lama sakitnya. Ini saya kasih resep obat dan ibu yang rajin minum obatnya.

Syifa : Terimakasih Dok. Apa ada yang lain untuk disampaikan tentang kesehatan saya, Dok?

Dokter : Itu saja. Jangan lupa di minum obatnya ya bu.

Syifa : Iya Dok. Ya sudah Dok, saya pamit dulu, terimakasih.

Dokter : Iya sama-sama. Silahkan.

Kemudian Syifa meninggalkan ruangan Dokter dan pergi menuju keruang tunggu menemui Jaka.

Syifa : Ini resep dari Dokter. Kita ke ruang apotik. Tadi Dokter bilang saya sakit Bronkritis.

Jaka : Biar saya saja yang ke apotik. Syifa tunggu saja disini nanti selesai dari apotik saya ke sini lagi.

Syifa : Ya sudah saya tunggu di sini.

Selesai Jaka dari apotik kemudian kembali lagi menemui Syifa di ruang tunggu kemudian selesai itu keduanya meninggalkan rumah sakit dan pulang ke rumah Syifa.

Bersambung.....




Selasa, 7 Maret 2017.
20.52 WIB.
Bayu Saputro.

No comments:

Post a Comment