Kini, hanya aku bersama anak perempuan yang masih seumuran TK. Nesy, dia anak perempuan buah hati pernikahan aku dengan mantan suamiku yang hingga kini sudah bersama dan kembali ke isteri pertamanya.
5 tahun sudah aku lalui hidup bersama Nesy anakku yang selalu menjadikan hidupku penuh semangat.
Rasa indah menjalin rumah tangga bersama Diyo mantan suamiku, sudah aku pendam dan tak ada sedikitpun untuk membayangkan dalam kehidupanku. Yang aku tahu, Diyo adalah ayahnya Nesy. Walaupun saat ini Nesy masih belum mengerti, namun kelak nanti bila Nesy sudah besar dan mencari sang ayahnya, pasti aku tunjukan ke Diyo.
Saat ini, aku harus mampuh jalani dan bertahan hidup juga membesarkan Nesy anak perempuanku. Dengan apa yang aku bisa kerjakan untuk sedikit mencari rizki, rasa syukurku teruntuk Tuhan Maha Segalnya.
Tidak begitu besar aku jalani usaha, aku berusaha jalanin usaha kecil-kecilan bikin gorengan bala-bala dan makanan yang lainnya untuk aku juaa setiap saat aku menghantar Nesy sekolah TK, disana sembari aku menunggu Nesy sekolah, aku sempatkan untuk berjualan macam-macam makanan gorengan.
Kesempatan yang lain juga aku jalanin usaha jualan kerudung, dimana aku sudah join dengan teman yang usahanya berjualan kerudung. Meskipun seberapa dari hasil penjualan kerudung, bagiku bersyukur saja untuk nyari uang tambahan.
Itulah sepintas apa yang ada kisahku jalanin kehidupan yang bagiku butuh perjuangan dan kesabaran.
Aku dan Nesy tinggal di rumah milik saudaraku yang tidak dihuni. Jalani aktifitas setiap hari dirumah itulah aku masih berteduh yang entah sampai kapan waktunya aku tetap menempati rumah itu. Bagiku pasti harapan itu ada untuk aku kelak memiliki rumah sendiri.
Kisah lalu saat aku hidup bersama dengan Diyo sudah aku kubur dalam-dalam. Aku sudah merelakan Diyo hidup bahagia dengan mantan isterinya lagi. Cukup aku membesarkan Nesy saja itu sudah membuatku bahagia. Aku tidak sedikitpun ada rasa dendam kepada Diyo. Namaku, Ayuni Sari. Begitulah ceritanya, Reno.
(Ayuni Sari menceritakan kisahnya kepada Reno)
Baiklah, semua ceritamu sudah aku dengar dan aku pahami. Sekarang, aku cuma berpesan saja kepadamu, Ayuni Sari. Tolong cintai dan sayangi Nesy anakmu, jangan mengajarkan kepada Nesy dengan ringan tangan dan mengkasari Nesy. Apalagi sampai membentak Nesy, jangan sampai seperti itu.
Ayuni Sari, coba dengarkan baik-baik. Aku ingin berkata, Bismilah aku cinta dan sayang sama kamu Ayuni Sari. Dan, aku minta kepadamu Ayuni Sari, doakanlah agar aku diberikan rizki agar nanti aku bisa sedikit membantumu. Izinkan aku untuk berusaha membahagiakan dirimu dan anakmu Nesy. Aku, Reno yang telah merasakan kepedihan dan kehancuran rumah tangga, izinkan aku menggenggam tanganmu dan berikan semangat untukku agar aku yang mencintai dan menyayangimu suatu saat nanti meminangmu. Kita bersama dalam satu ikatan suami isteri menjalankan rumahtangga menggapai kebahagiaan apa yang kita harapkan.
Biarlah, air mata ini aku tak bisa membendung tapi paling tidak dengan air mata berjatuhan ini membuat hatiku menjadi lega. Dan, air matamu juga sudah terasa cukup dihentikan saja. Mari, kita hadapi hidup saat ini dan kita berdua bersama-sama menyibak air mata kita ini. Luka perasaan sudah terkubur dalam-dalam dan mari kita bergenggeman tangan, kita ukir bersama menggapai kebahagiaan kita berdua.
Aku, Reno dan kamu Ayuni Sari, dia Nesy. Mari kita buat hidup kita berdua bahagia. Nesy, dia masih kecil dan suatu saat nanti bila Nesy sudah besar kita berdua bersama-sama tunjukan ke Diyo kalau Diyo adalah ayah kandungnya. Saat ini biarlah Nesy adalah anak perempuan kecilmu yang kamu harus membesarkannya. Suatu saat nantipun bila kita berdua sudah menjadi suami isteri, Nesy juga anak kita berdua yang tidak harus dibedakan saat diberi kasih kasayang dari aku sebagai ayahnya.
Ayuni Sari, aku sayang dan cinta....
(Begitulah apa yang diungkapkan antara Ayuni Sari dan Reno, sepasang insan yang sedang dimabuk asmara, kini keduanyapun yang menganggap bahwa cinta tidaklah memandang usia)
Bersambung.....
Perhatian :
Cerita ini hanyalah fiktif belaka dan apabila ada kesamaan dalam cerita ini baik nama tokoh, tempat, dan lainnya itu hanyalah tidak disengaja.
Terimakasih.
Penulis : Bayu Saputro.
Minggu, 26 Februari 2017.
13.22 WIB.
No comments:
Post a Comment