Oleh: Firmansyah ST.
APA & BAGAIMANA REPORTASE.
Apa Itu Reportase.
Reportase merupakan penyebutan atau istilah lain bagi peliputan dan pemberitaannya.Merupakan laporan lengkap ataupun interpretatif (telah disajikan sebagaimana dianggap penting oleh redaksi pemberitaan) ataupun berupa pemberitaan penyelidikan (investigatif reporting) yang merupakan pengkajian fakta fakta lengkap dengan latar belakang, trend/ kecenderungan, yang mungkin terjadi di masa mendatang.(Wikipedia)
Teknik Reportase.
Meliput berita dan menggali informasi memiliki tahapan.
Lapisan pertama: Adalah fakta-fakta permukaan. Seperti: siaran pers, konferensi pers, pidato, dan sebagainya. Informasi disediakan narasumber sehingga masih sepihak.
Lapisan kedua: Adalah upaya pelaporan yang dilakukan sendiri oleh si reporter. Di sini, sang reporter melakukan verifikasi, pelaporan investigatif, liputan atas peristiwa-peristiwa spontan, dan sebagainya. Di sini, peristiwa sudah bergerak di luar kontrol narasumber awal.
Lapisan ketiga: Adalah interpretasi (penafsiran) dan analisis. Di sini si reporter menguraikan signifikansi atau arti penting suatu peristiwa, penyebab-penyebabnya, dan konsekuensinya.
LIPUTAN INVESTIGASI.
Apa Itu Investigasi.
Liputan investigasi (investigatif reporting) adalah praktik jurnalisme, yang menggunakan metode investigasi dalam mencari informasi (Satrio Arismunandar).
Karakter.
Merupakan produk kerja asli jurnalis bersangkutan, bukan hasil investigasi dari sebuah instansi pemerintah atau nonpemerintah. Mengandung informasi yang tidak akan terungkap tanpa usaha si jurnalisBerkaitan dengan kepentingan publik.
Bentuk
Pelaporan investigatif orisinal (original investigative reporting): Melibatkan reporter itu sendiri dalam mengungkap dan mendokumentasikan berbagai aktivitas subjek, yang sebelumnya tidak diketahui oleh publik. Jurnalis mungkin menggunakan taktik mirip dengan kerja polisi. Seperti, penggunaan tenaga informan, pemeriksaan catatan/data publik, bahkan dalam situasi tertentu pemantauan aktivitas dengan sembunyi sembunyi dan penggunaan penyamaran.
Pelaporan investigatif interpretatif (interpretative investigative reporting): Pelaporan interpretatif berkembang sebagai hasil dari pemikiran dan analisis yang cermat, terhadap gagasan serta pengejaran fakta fakta yang diikuti, untuk memadukan semua informasi itu dalam konteks yang baru dan lebih lengkap.
Pelaporan terhadap investigasi (reporting on investigations): Pelaporan berkembang dari temuan awal atau bocoran informasi, dari sebuah penyelidikan resmi yang sudah berlangsung atau yang sedang dipersiapkan oleh pihak lain, biasanya oleh badan badan pemerintah.
Cara Menemukan Fakta.
Mempelajari sumber sumber yang sering diabaikan, seperti arsip, rekaman pembicaraan telepon, buku alamat, catatan pajak, dan perizinan. Bicara kepada warga di lingkungan sekitar atau sumber anonim yang bocorkan informasi. Menggunakan sumber riset berlangganan (di internet). Melakukan penyamaran.
TEKNIK PENULISAN.
Berita:
Sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi yang disampaikan wartawan. Berita = Fakta.
Unsur Berita.
Seorang penulis berita/reportase wajib memenuhi 13 unsur:
Aktual.
Baru terjadi dan masih jadi bahan pembicaraan di masyarakat.
Kedekatan (proximity).
Suatu peristiwa yang terjadi dekat dengan kita. Baik fisik (geografis) maupun emosional.
Penting.
Punya arti penting bagi mayoritas pembacaHuman Interest. Suatu peristiwa yang menyangkut manusia, seperti: penderitaan, kesedihan, kebahagiaan, harapan, perjuangan, dan lain-lain.
Trend.
Sesuatu yang sedang menggejala seperti gaya hidup hingga masalah sosial.
Unik.
Suatu peristiwa diliput karena punya unsur keunikan, kekhasan, atau tidak biasa.
Magnitude.
Berarti “kekuatan” dan dampak dari suatu peristiwa.
Konflik dan kontroversi.
Asas Keterkenalan (prominence) dan ketokohan.
Seks, Kekuasaan, dan Harta. Humor
Faktor Lain.
Fokus.
Kegagalan seorang penulis berita adalah ketika menyampaikan berita secara sporadis, alias semrawut dan tak fokus.
Konteks.
Tulisan yang efektif mampu meletakkan informasi pada perspektif yang tepat sehingga pembaca tahu dari mana kisah berawal dan ke mana mengalir, serta seberapa jauh dampaknya.
Sense of place.
Agar pembaca melihat cerita dalam detil visual yang kuat–dan juga dalam konteks yang tepat–membuat mereka mendengar, meraba, merasakan, membaui, dan mengalaminya.
Suara.
Tulisan akan mudah diingat jika mampu menciptakan ilusi bahwa seorang penulis tengah bertutur kepada seorang pembacanya.
Anekdot dan Kutipan. Memberikan otoritas. Siapa yang mengatakannya? Seberapa dekat keterlibatannya dengan suatu peristiwa dan masalah? Apakah kata-katanya patut didengar? Kutipan juga memberikan vitalitas karena membiarkan pembaca mendegar suara lain selain si penulis.
Jenis Berita.
Berita Langsung (Straight News).
Berita tentang peristiwa yang penting dan harus segera disampaikan kepada pembaca.
Berita Ringan (Soft News).
Berita yang menampilkan sesuatu yang menarik, penting dan bersifat informatif.
Berita Kisah (Feature).
Tulisan mengenai kejadian yang dapat menggugah perasaan dan menambah pengetahuan pembaca melalui penjelasan yang rinci, lengkap, mendalam dan tidak terpengaruh waktu.
Rumus Menulis.
5 W + 1 H + (3 W + 3 B).
What : Apa yang terjadi.
Where: Tempat Kejadian/dimana terjadi.
When: Waktu sebuah peristiwa/kapan terjadi.
Who: Sumber dan tokoh yang menjadi pemeran utama dalam berita/Siapa.
Why: Mengapa peristiwa itu terjadi.
How: Bagaimana kejadian, situasi/suasana.
Membuat Judul.
Diperlukan keterampilan untuk menulis judul berita yang meliputi:
Persepsi yang tepat mengenai berita.Perbendaharaan kata yang luas dan dalam.
Pemahaman tajam tentang struktur kalimat.
Ketajaman mata terhadap makna berganda.
Panduan membuat judul berita:
Diambil dari informasi di dekat bagian atas berita.
Dipilih kata-kata yang memenuhi ruangan yang tersedia.
Biasanya, kata benda diikuti kata kerja.
Judul label (non kata kerja) biasanya dipakai untuk feature.
Umumnya kata sandang (article), kata sifat (adjective), dan kata keterangan (adverb) dibuang.
Hampir harus selalu ditulis dalam kalimat “kejadian sekarang” (present tense).
Nama seseorang hanya digunakan jika dia tokoh.
Hanya digunakan tanda kutip tunggal.
Umumnya penggunaan singkatan dihindari.
Jelas, tidak kabur.
Lead (Kepala Berita).
Kalimat yang menjadi bagian terpenting dari sebuah berita sehingga menempati alinea pertama dari sebuah berita.
Fungsinya sebagai penarik perhatian dan identitas berita. Lead bisa mengedepankan salah satu dari unsur 5W + IH.
Penulisan Lead.
Berisi kalimat langsung yang mudah dimengerti pembacaMencakup unsur 5W + 1HDitempatkan di alinea pertama.
Maksimal tiga kalimat yang tidak bertele-tele.
Merupakan bagian terpenting dari berita.
Isi Berita.
Merupakan pengembangan Why dan How.
Memuat kutipan berupa pernyataan yang dinyatakan langsung dari sumber berita. Kutipan berfungsi sebagai penguat kalimat sebelumnnya.
Aplikasi Pada Press Release.
HUMAS atau PR, pada dasarnya merupakan lembaga yang menjadi penghubung organisasi dan masyarakat.
Sebagai penghubung tentu saja ia menjadi sarana komunikasi antara perusahaan/lembaga dengan masyarakat, baik secara langsung maupun melalui media massa.
Humas justru bersifat dependent terhadap badan yang diwakilinya dan melihat dalam kacamata badan tempat ia bekerja, sehingga pers sering menempatkan Humas bukan sebagai narasumber primer.
Sebagai Humas yang baik, ia dituntut untuk memberikan keterangan dengan baik dan bijak dan ditunjang kemampuan memahami dengan baik masalah yang disampaikannya.
Pada dasarnya beberapa tulisan yang bisa dibuat oleh praktisi Humas untuk kepentingan penerbitan melalui media massa antara lain: Surat pembaca, Press release, Lembar fakta, Artikel dan Feature.
Pada dasarnya, tujuan humas menulis antara lain:
Dengan menulis maka informasi itu akan tersampaikan dengan lebih efektif karena informasi yang disampaikan secara tertulis lebih sistematis, lebih tahan lama, dan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan informasi lisan.
Membentuk opini publik. Dalam beberapa hal, informasi yang disajikan tidak hanya sekedar untuk memberi tahu, melainkan ada sebuah pola tindak yang berubah dari publik setelah mengetahui penjelasan humas.
Teknik reportase atau teknik peliputan dan penulisan berita merupakan hal mendasar yang perlu dikuasai para pejabat dan staf humas. Namun, kemampuan menulis saja tak cukup, banyak hal yang perlu Anda pahami agar berita atau press release Anda bisa dan layak muat di media.
Hal yang Anda perlu ketahui adalah bagaimana cara media bekerja, sebelum mereka memutuskan untuk meliput suatu acara, kegiatan atau peristiwa, kriteria kelayakan berita, kebijakan redaksional, visi, misi dan ideologi media.
Terakhir, tentu saja segmen khalayak yang dilayani tiap media juga berbeda-beda. Hal ini akan Anda dapatkan pada materi manajemen dan kebijakan redaksi.
Press release adalah buletin berita yang ringkas, menarik perhatian, dan menggambarkan suatu event atau isu yang penting/signifikan. Biasanya adalah cara pertama dan termudah yang dipakai untuk menghubungi media.
Jenis Press Release.
Relese Penelitian. Dikeluarkan pada saat mengumumkan hasil penelitian. Untuk hasil yang optimal, relese ini dilengkapi dengan press kit yang berisi: Laporan penelitian, intisari hasil penelitian (maksimal dua halaman), dua atau tiga photo yang menggigit, dan kalau sempat beberapa komentar dan pendapat ahli yang independen mengenai hasil penelitian anda.Release Reaksi. Adalah cara untuk memblow-up isu Anda di media masa. Bila terjadi sesuatu sehubungan dengan institusi Anda sebaiknya humas siap untuk bereaksi. Release jenis ini biasanya sangat singkat dan disebarkan ketika cerita baru mulai berkembang, dan berisi reaksi lembaga Anda terhadap suatu kejadian/pernyataan penting.. Release kegiatan/event. Berisi informasi yang singkat dan padat mengenai apa dan mengapanya kegiatan/program/event yang lembaga Anda lakukan. Relese ini akan lebih bermanfaat untuk wartawan bila dilengkapi dengan informasi latar belakang yang menjelaskan posisi lembaga Anda dalam kegiatan, serta informasi yang singkat dan jelas mengenai lembaga Anda.
Nilai Press Realese
Seorang praktisi humas yang hendak mempublikasikan sebuah even, produk, atau pendapat lembaganya ke ruang-ruang yang ada di media massa juga harus memahami tentang nilai berita. Berusaha untuk menggali nilai beritanya agar pihak pers mau untuk mempublikasikan tulisan Anda. Ini menjadi hal yang penting karena humas terkadang menulis berdasarkan perspektif dari lembaga yang diwakilinya sehingga selalu melupakan unsur nilai berita dari sesuatu yang dituliskannya.
Unsur nilai berita yang telah dijelaskan sebelumnya di antaranya:
Significance (Penting).
Sebuah peristiwa dianggap penting jika peristiwa berpengaruh terhadap kehidupan orang lain.
Magnitude (Besar).
Sebuah peristiwa yang mengandung angka-angka yang besar juga mengandung nilai berita yang besar pula.
Timeliness (Waktu).
Semakin aktual sebuah peristiwa, semakin besar pula nilai beritanya.
Prominance (Dikenal).
Sebuah peristiwa yang melibatkan orang yang dikenal oleh masyarakat luas memiliki nilai berita.
Proximinity (Kedekatan).
Sebuah peristiwa yang mengandung kedekatan emosional dan psikologis dengan pembaca akan mengandung nilai berita yang besar.
Human Interest.
Sebuah peristiwa yang mengandung nilai-nilai kemanusian atau dilihat dari perspektif kemanusian akan memiliki nilai berita.
Dengan memahami nilai berita, maka kita bisa “meng-create” sebuah peristiwa yang minim nilai berita menjadi sebuah berita dengan nilai berita yang besar.
Nilai berita inilah yang mempengaruhi karakteristik berita yang ada di media massa. Karakteristik-karakteristik itu meliputi : Novely (Baru), Jarak, Popularitas, Pertentangan (Konflik), Humor, Seks dan Keindahan, Emosi, Nostalgia, Human Interest
Ada beberapa hal yang harus dimiliki bagi mereka yang menulis pers release yaitu:
Menguasai materi yang ingin disampaikan.
Menguasai teknis penulisan.
Mengerti nilai berita.
Mengetahui deadline sebuah media.
Banyak press release tak layak muat di media karena Press release tidak memiliki nilai berita, pengetikan tidak terbaca/buruk, struktur gaya penulisan tidak sesuai, dan terlambat.
Sebagai pedoman penulisan press release, Fraser P. Seitel dalam bukunya, “The Practice of Public Relations”, mengungkapkan pedoman siaran pers yang meliputi:
Anda harus selektif terhadap siaran pers yang dikirimkan.
Jangan mengirimkan naskah siaran pers yang sama pada media yang sama (berulang).
Anda harus mempunyai nama dan nomor telepon yang dapat dihubungi mengenai siaran pers yang dikirimkan.
Anda harus mengetahui deadline media massa.
Anda tidak boleh mengatakan “tidak” terhadap sebuah persoalan.
Anda harus memahami kriteria setiap media.
Anda harus memahami dan menghormati pengertian mengenai “ekslusif”. Artinya tidak boleh dikecualikan untuk satu media saja.
Jangan mengirimkan siaran pers ke orang yang tidak lagi bekerja di media tersebut.
Anda perlu kenal dengan reporter. Sehingga memudahkan anda mengontrol siaran pers yang anda buat.
Perhatikan Pula.
Bagian terpenting dalam menulis press release adalah pada bagian lead, karena bagian lead merupakan teras yang akan mengantarkan pembaca menelusuri bagian lain tulisan.
Lead yang baik adalah perpaduan dari menarik, jelas, ringkas, mudah dipahami serta memberikan jawaban awal dari pertanyaan 5W+1H.
Dalam istilah jurnalistik, model seperti ini disebut piramida terbalik, yakni memaparkan bagian terpenting pada awal tulisan dan meletakkan detil penjelasan pada bagian akhir.
Pahami bahwa pers release anda, nantinya akan dimuat oleh media dengan derajat pendidikan yang berbeda sehingga hindari untuk menggunakan istilah asing.
Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua kalangan.
Terakhir buatlah check list dari Pers Release yang Anda muat apakah sudah mengandung hal-hal berikut:
Logo Lembaga, Nama, Alamat, No Telp, Website. Tulisan PRESS RELEASE dalam huruf besar.
Nama dan nomor contact person.
Tulisan IMMEDIATE RELEASE (SEGERA) atau tanggal Release jika release minta di embargo. (Semua dalam huruf besar).
Headline atau judul dibuat menggunakan huruf besar.
Isi (body) tulisan, dimulai dengan tanggal/kota. Isi disertai Who, What, When, Where, dan Why Teks yang mudah ditangkap mata. (perhatikan besar huruf) Ringkas tapi jelas.
Huruf standar, dua spasi, nomor halaman, dan tanda ###
Struktur Press Release
LOGO PERUSAHAAN
Alamat: letakkan alamat jelas perusahaan agar mudah dihubungi,
termasuk no telp, email dan website.
PRESS RELEASE SEGERA
JUDUL
Judul sebaiknya singkat tapi jelas dan menarik perhatian wartawan
Kota, tanggal bulan dan tahun. Dilanjutkan dengan introduction yaitu menjelaskan tentang APA yang ingin disampaikan. Sebisa mungkin pada bagian data, hal yang disampaikan merupakan sesuatu yang memiliki nilai berita dari press release yang dibuat.
Body. Bagian ini berisi informasi lebih lanjut dari hal yang disampaikan pada introduction. Bisa berupa stratistik, latar belakang, atau informasi lain yang lebih detil.
Boler plate. Bagian tentang organisasi atau badan yang mengeluarkan press release.
Close. Akhiri tulisan dengan membuat tanda
###
Media contact information. Berisi nama, alamat, no telp, email dan kontak PR lainnya.
Jika release terdiri dari dua (2) halaman, pada baris paling atas halaman 2. tuliskan
Potongan judul… page
Dibawakan pada Workshop Peningkatan Keterampilan Tenaga Kehumasan oleh Badan Informatika, Komunikasi dan Pengelolaan Data Elektronika Sulsel, pada Kamis (4/6) di Hotel Losari Metro.
Sumber :
No comments:
Post a Comment