Sunday, 26 February 2017

Pujangga Dilanda Asmara

Ketika bait puisi romantika sang pujangga yang dirundung asmara, imajinasi dan kekuatan daya pikir tertuang pada lembar kosong tak bertinta.

Semangatlah sang pujangga dan gapailah keindahan asmara.
Berikan dia arti hidup bermakna, dalam suka dan duka.
Katakan bahwa cinta itu indah.
Bawalah dia dalam taman asmara.

Dan, pandanglah dia dengan hati yang bijak, lalu kau sentuh dengan kelembutanmu.
Dia, tak pantas bila kau biarkan dalam kepedihan.
Kau bendung saja linangan air mata dia, lalu kau beri kebahagiaan.

Janganlah kau sakiti dia dengan kepalsuanmu, kau beri saja dia bunga tanda cintamu.
Akhiri saja kisah dia saat menari-nari dalam kepedihan masa lalu, berikan melodi asmaramu kepadanya.
Biar dia tersenyum dan bahagia penuh mewarnai harinya.

Sang pujangga asmara, ku lihat kau pandai dan yakin bila membuatnya bahagia.
Kau bangkitkan dia, kau pun bangkit.
Katakan kataku untuk kau berkata dihadap dia.
kata cinta, kata asmara, kau dan dia.


Bayu Saputro.
Minggu, 26 Februari 2017.
16.17 WIB.

No comments:

Post a Comment